EFINISI PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan
jasa merupakan karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis
internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga ( changing princes ),
kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga
spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu.
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan
harga secara keseluruhan disebut inflasi ( inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi ( deflation ).
Inflasi telah menjadi fakta yang penting dan tetap di hampir semua
Negara di dunia. Perubahan nilai mata uang moneter bener-bener diakui
para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat pertentangan mengenai cara
teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya. Di Amerika Serikat, FASB
Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan khusus oleh
perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan
pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak
stabil adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan
induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
DAFTAR ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk
keperluan akuntansi. Contoh biaya hostori atau biaya penggantian
merupakan atribut suatu aktiva.
Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
Kekayaan yang dapaat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa keuntungan daya beli
pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa
perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva
operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat
tingkat harga umum dalam suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih
dari 25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perkeonomian.
Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
Kewajiban Moneter. Suati kewajiban untuk membayar jumlah mata uang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
Kerugiaan Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjasi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus
terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha
dalam menjalankan operasinya.
Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
Kewaajiban Mometer. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.
Aktiva Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung,
investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi
atau amortisasi.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya
adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representative
dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang
barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh barang dan jasa.
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu
induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar
negeri yang beralokasi disebuah lingkungan berinflasi.
Prubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
Metode tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi
pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak
prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan kemudian
dinyatakan kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk
perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya
akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih
tinggi ). Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis (2) anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang
dinilai lebig pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak
- Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
- Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah ( seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar )
Kegagalan untuk menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca
laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja
operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan
umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih
rendah ( yaitu daya beli perode ini ), yang kemudian diterapkan terhadap
beban terkait. Prosedur akuntansi yang konvensional juga mengabaikan
keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas (
ekuivalennya ) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguana dilakukan karena :
- Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
- Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
- Laporan
dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan
hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan iformasi
keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju melambat, akuntansi perubahan harga tetap berguna karena
efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat
signifikan. Pengaruh distorsi inflasi masa lalu dapat juga bertahan
selama bertahun-tahun, mengingat umur panjang kebanyakan harta.
JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap
ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan
ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi.
Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum
disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk
perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.
PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (
daya beli ) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau
ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan
sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama
periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam
neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang
nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode
kini ( dalam bentuk beban depresiasi ), pendapatan, yang mencerminkan
daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (
yang lebih tinggi ) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli.
Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan
dengan transaksi.
Indeks Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0 dimana
p = harga suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang dikonsumsi.
Suatu indeks harga adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang
terdiri dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah
keranjang barang dan jasa yang representive pada akhir tahun 1 ( tahun
dasar – awal tahun 2 ) dan $22.000 untuk membeli keranjang yang sama
setahun kemudian ( awal tahun 3 ), indeks harga akhir tahun pada tahun 2
adalah $22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini menujukkan adanya laju
inflasi sebesar 10 % selama tahun 2. Demikian pula halnya, apabila
keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu keluarga yang terdiri
dari 4 orang pada tahun 2 kemudian ( akhir tahun 3 ), maka indeks
tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang
menunjukkan laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun
dasar adalah $20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan
selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir
periode. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana :
GPL = indeks harga umum
c = periode kini
td = tanggal transaksi
PPE = ekuivalen daya beli umum
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan perusahaan (
yaitu aktiva bersih ) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu
periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga dibawah posisi
awal. Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan
akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan dengan kegiatan
operasinya. Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban moneter,
kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa
depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan
menghilangkan daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter
mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan menimbulkan keuntungan daya
beli selama periode inflasi.
PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek
utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya
historis (2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan
oleh perusahaan dalam suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak
), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik
perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan
menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan
perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh
inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi
khusus dan pengeluaran aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama
dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau
manufaktur.
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang
dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer
Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian
bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal
31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian
dilakukan setelah tanggal tersebut.
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang
dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh
penilai independent.
- Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.
- Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil
kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
- Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
- Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS )
No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan
ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih
dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah
dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba
melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya
kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
- Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
- Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
- Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terkini :
- Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya
- Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
- Keuntungan atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas pos-poss moneter bersih
- Kenaikan
atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang
lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi (
perubahan tingkat harga umum )
- Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
- Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
- Laba per saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini
- Deviden per saham biasa
- Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
- Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price Index-CPI ) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
- Standar
AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16
mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
- Penyesuaian
inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
catatan penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2
kelompok pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas
Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum
perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh
Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva
permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan
deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi ( termasuk
setiap provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba
ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat
penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan (
dan bukan hanya merekomendasikan ) penyajian ualang informasi laporan
keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang
melakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian hiperinflasi, apakah
didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
- Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
- Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
- Akuntansi inflasi luar negeri
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan
dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta
transaksi dalam seluruh aktiva dan kewajiban moneter ( termasuk utang
jangka panjang ). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos
terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugiaan pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi
modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut
ditentukan melalui perubahan harga khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme
penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau biaya ) kepada pemegang saham
berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode perubahan harga.
Angka-angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari ) laba operasi biaya
kini untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang
disebut sebagai “ Laba Biaya Kini Tertribusi Kepada Pemegang Saham “.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva
dan kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan
dalam hal nilai yang dapat direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan
penyajian bersih aktiva pemanen atau kerugian daya beli umum atas
pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban.
Penyesuaian aktiva permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas
menunjukkan keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang
lebih besar dari penyesuaian aktiva permanen menunjukkan adanya sebagai
modal kerja yang didanai oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk
bagian ini selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
- Laba operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi )
- Keuntungan
yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter
dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi
Akuntansi Untuk Inflasi Di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan
mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan ekspresimen
dengan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan
pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan
keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik ( model biaya
kini yang digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan
oleh perusahaan sebagai deviden ( kekayaan yang dapat dibagikan ) tanpa
mengurangi kapasitas produktifnya. Model biaya histories tetap saja
adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :
- Sajikan
ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara
spesifik maupun asing, dan laopran induk perusahaan untuk mencerminkan
perubahan dalam harga spesifik ( sebagai contoh biaya kini )
- Translasikan
akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen
mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs
valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang )
- Gunakanlah
indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh
perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter
Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di
luar negeri. Seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang
disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local
langsung berpengaruh kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori
ekonomi mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju
inflasi internal suatu Negara dan nilai eksternal mata uangnya,
bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang sekali
bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek ). Dengan demikian ukuran
penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan
berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negative.
Contoh akuntansi persediaan berikut ini menunjukkan hubungan antara
inflasi dan translasi mata uang luar negeri. Perusahaan dalam contoh ini
menggunakan metode penilaian persediaan FIFO dan melakukan translasi
persediaan ke dalam dolar dengan kurs ini. Kita mengasumsikan beberapa
hal berikut ini :
- Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir. Inflasi di AS adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut
- Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah LC1=$1,00
- Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31 Desember adalah LC1=$0,88
- Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan paritas daya beli adalah 12 %
- Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1 Januari dan LC240 pada tanggal 31 Desember
- Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan selama tahun tersebut.
Dari paparan tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga menurut saya
setiap perusahaan yang sudah bonafit wajib melakukan pelaporan
keuangannya bahkan ke public atau masyarakat juga. Dan jika kita ingin
melakukan bisnis internsioanal kita tidak bisa dipisahkan dengan nilai
mata auang dan perubahan harga uang atas barang dan jasa. Dalam suatu
perekonomian bisa mengalami yang namanya perubahan harga. Perubahan
harga tersebut ada yang namanya inflasi ( kenaikan harga secara
keseluruhan ) dan deflasi ( penurunan harga ). Disetiap Negara memiliki
perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang dikaitkan terhadap inflasi
di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut pandang internasional
terhadap akuntansi inflasi antara Negara Amerika Serikat, Inggris dan
Berasil. Dari itu semua ada keuntungan dan kerugiaan inflasi pada Negara
Amerika Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.
SUMBER :
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/